mayangkoto

my story, my life


8 Komentar

Kapan Nikah?

Beberapa waktu yang lalu salah seorang teman di facebook buat status kurang lebih isinya seperti ini : “Sesungguhnya pertanyaan kapan nikah hanya lucu jika yang bertanya sama jomblonya sama yang ditanya. Di luar (sesama jomblo) itu, pertanyaan tersebut adalah penghinaan dan pelecehan” πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€ . Saya bacanya, ngakak iya, mesem mesem juga iya (soalnya senasib sepenanggungan πŸ˜† ) Baca lebih lanjut


6 Komentar

Hujan yang Membangkitkan Kenangan

Kata orang, hujan itu 2%nya air, 98%nya kenangan πŸ™‚ . Pagi ini hujan sedang melanda Padang. Teman di kantor saya memutar lagu-lagu lawas Sheila on 7. Dan tiba-tiba saja, saya teringat masa-masa keemasan band tersebut. Di mana, sewaktu saya SMP, Sheila on 7 boleh dibilang sangat populer. Lagu-lagu di album mereka waktu itu dijadikan soundtrack FTV dan sinetron. Masih ingat kan, waktu jaman-jaman FTV pertama kali muncul.Β Saking populernya, hampir semua lagu di album mereka waktu itu dijadikan soundtrack.

Seiring berlalunya waktu, popularitas mereka memudar. Tapi saya tidak pernah bosan mendengar lagu-lagu mereka. Tiap mereka tampil di TV pasti ramai yang menunggu penampilan mereka. Bukan hanya saya seorang. Saya teringat beberapa tahun lalu mereka tampil di sebuah stasiun TV. Walaupun acaranya ditayangkan malam sekali, tapi tidak mengurangi antusias fans yang menunggu penampilan mereka. Bahkan hashtagnya waktu itu jadi trending topic world wide. Keren ya fans mereka πŸ™‚ . Sampai sekarang pun, tiap ada acara spesial yang khusus menghadirkan grup band ini, maka acara tersebut akan sangat diantisipasi oleh banyak orang

Akhir kata, semoga mereka bisa mengulangi kesuksesan di masa depan


8 Komentar

Gemuk Lagi

Dulu sebelum saya menjalani operasi usus buntu, saya rutin menjalankan puasa senin kamis. Liburnya kalau lagi siklus saja. Kok bisa? karena saya puasanya gak sahur πŸ˜€ . Kok bisa puasa gak sahur? Ya karena terbiasa. Saya gak sahur karena pertama malas bangunnya, kedua malas makannya. Soalnya nanti jam 7 atau 8 pasti lapar lagi. Padahal sebelum subuh sudah makan, cuma otak tersugesti terus jadinya lapar lagi. Nah kalau gak sahur malah ok ok aja, terasa lapar ya biasa karena kan memang belum makan hehehe. Terus kata nabi kalau gak ada makanan pagi-pagi memang bisa diniatin puasa saja langsung untuk hari itu. Jadi ya oke oke saja kan kalau puasa gak sahur dulu. Kecuali puasa ramadhan saya pasti sahur, kecuali kalau telat bangun πŸ˜€ . Karena ada 2 hari dalam seminggu saya cuma makan sekali sehari, maka di hari-hari biasa kalaupun malamnya ngemil martabak, gorengan, pempek, dll ya gak masalah, ada hari puasa buat menetralisir itu semua πŸ˜€

Selain itu saya menerapkan semi food combining. Ini gaya aja, paginya padahal gak sarapan buah trus di mana food combiningnya coba πŸ˜€ . Pas makan siang saya cuma makan protein hewani saja tidak pakai karbohidrat (sesuai anjuran food combining). Kalau makan malam nasi dengan sayur (plus protein nabati kalau ada), nasi dikit saja (ini juga sesuai food combining). Pokoknya jangan sampai perut penuh. Kata nabi cukup makanan, air, udara masing-masing 1/3 saja. Gaya hidup saya yang puasa dua kali seminggu + food combining ala-ala ini lumayan manjur untuk menjaga angka timbangan lo πŸ˜€ . Yang mau diet bisa coba menerapkan food combining yang asli, jangan yang food combining ala saya ini ya πŸ˜€

Sejak saya dioperasi semua berubah. Karena setelah operasi kadang masih minum obat asam mefenamat kalau gak salah namanya. Untuk meredakan nyeri yang kadang melanda. Nama obatnya aja ASAM, agak berbahaya buat lambung. Menghilangkan nyeri operasi tapi bisa menyebabkan magh. Jadi kalau minum obat ini harus ngemil supaya tidak menyebabkan magh. Begitu kata dokternya. Karena dokter bilang begitu, jadi ya gitu, lost controllah saya πŸ˜€ . Kalau makan porsinya banyak, terus ada camilan, terus bubur kacang hijau, jadi ya gitu. Seminggu istirahat di rumah sukses diisi dengan makan πŸ˜€

Ketika saya sudah masuk kantor, saya lupa tepatnya minggu pertama apa minggu keduanya. Saya coba berpuasa tanpa sahur. Hari seninnya sukses, puasa hari kamis pas sore nyeri operasinya kambuh. Beberapa hari kemudian tanya ke dokter, boleh puasa atau gak. Kata dokternya boleh puasa, tapi harus SAHUR . Sampai hari ini bisa dihitung dengan jari aja berapa kali saya sudah puasa senin kamis. Habisnya ketiduran terus, jadi gak sempat sahur 😦 . Terus saya sudah tidak menerapkan satupun food combining. Pagi, siang, malam hajar terus karbo+protein hewani. Jadilah beberapa hari yang lalu saya sadar kalau badan saya jadi “agak” mengembang πŸ˜₯ . Pengen banget puasa lagi, tapi menjalani ritual sahur itu yang bikin saya susah. Minimalnya saya harus menerapkan semi food combining ala ala dulu nih supaya saya gak terlalu mengembang 😦


8 Komentar

Jualan ya Jualan Aja

Hari minggu kemaren tiba-tiba datang 2 orang cewek ke rumah. Nanya ke mama, udah ada yang data belum buk? Kita jawab belum, karena kita mikirnya ini pendataan dari kelurahan, atau BPS, atau yang ada hubungannya dengan pemerintahlah pokoknya. Dipersilahkanlah, si mbak-mbaknya masuk. Mereka memperkenalkan diri, trus mengajukan pertanyaan. Yang ditanyakan oleh mbak-mbak ini adalah, pake sabun cuci piring merek apa? Gubrak.com . Dijawab sama si mama pake sunlig**. Terus diminta nunjukin penampakannya si sunlig** (what?) . Mulai curigation ni sama si mbak-mbak ini. Kok nanya sabun cuci piring segala. Kalau mereka dari unilev**, pastinya di awal perkenalan udah bilang “Buk, kami dari unilev**, ingin bla bla bla” kan. Tapi ini malah dari suatu perusahaan di Lubuk Buaya, apa hubungannya sama sunlig** ya. Saya mikir, pasti mau jualan ini. Terus kita tunjukin aja deh tu si sunlig**nya. Terus dia bilang “Buk, kita kasih pertanyaan, kalau betul ibuk dapat hadiah”. Pertanyaannya di manakah letak pabrik si sunlig**. Kita jawab surabaya, betul katanya. Ada dua pilihan hadiah yang bisa ibuk pilih. Pertama kalau ada punya anak tamat sma belum kerja, mereka kasih form lamaran kerja/ langsung diterima kerja di situ, gitu deh gak terlalu nyimak. Dia nanya, ada anak ibuk tamatan sma yang ngangur? Gak ada kata si mama. Yang kedua hadiahnya kompor gas. Terus dijelasin kalau kompor gas ini beda dengan kompor gas biasa. Kompor otomatis mati kalau terjadi kebocoran dll. Ini kompor gas harga aslinya Rp.999.000. Ibuk dapat kompor gas ini gratis sebagai hadiah, tapi ibuk lihat di tv kalau ada kuis dipotong pajak kan. Nah, ibuk cukup bayar pajak aja sebesar 299.000 :mrgreen: . Pajak hadiah bukannya cuma 25% ya. Kok bisa jadi hampir 300ribu gitu pajaknya πŸ˜€ . Ketahuan deh motifnya. Ini namanya jualan terselubung

Kalau mau jualan kompor gas, bilang aja dari awal kan. Gak perlu ribet nanya merek sabun cuci piring segala. Pura-pura jadiin kita pemenanglah. Sampai sekarang masih gagal paham hubungannya nanyain sabun cuci piring sama jualannya apa coba πŸ˜€ . Coba di awal bilang gini “Buk, kami mau menawarkan produk baru bla bla bla. Harga aslinya 1 juta, tapi karena kita lagi promo, kita tawarin seharga 300 ribu aja. Masih mending begini kan, walaupun ditipu juga dengan embel2 promo πŸ˜€ . Tapi kalau kayak gini kan lebih jelas, no tipu-tipu gak jelas pakai acara kasih hadiah segala. Tapi ujung-ujungnya jualan. Coba jujur aja kan jualannya, emangnya kalau jujur gak ada yang mau beli gitu?


6 Komentar

Vonis Jessica K. Wongso

Kemarin vonis terhadap saudari Jessica K. Wongso akhirnya dijatuhkan. Dia divonis bersalah melakukan perbuatan pembunuhan dan oleh karenanya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara sesuai tuntutan jaksa. Saya sedari awal meyakini bahwa Jessica tidak melakukan perbuatan apapun yang menyebabkan hilangnya nyawa Mirna. Jadi saya agak ikut terpukul mendengar vonis tersebut. Kabar baiknya Jessica melakukan banding. Semoga di tingkat pengadilan yang lebih tinggi, Jessica bisa dibebaskan dari segala tuntutan.

Pada sidang kemarin ternyata banyak juga yang mendukung Jessica yang menonton jalannya sidang vonis. Semoga menjadi motivasi agar Jessica tidak menyerah merebut kembali kebebasannya.

Lanjutkan perjuanganmu Jessica!

 


2 Komentar

Bunga yang Terluka

Ini judul serial turki baru yang tayang di ANTV, episode pertama saya gak nonton, yang kedua nonton dikit. Episode 3 nonton sampai habis, yang keempat nonton gak sampai habis. Semalam gak nonton sama sekali πŸ˜€ . Gila juga dua jam lebih nonstop tanpa iklan, saya yang pengen curi-curi menjahit gak bisa, soalnya gak iklan-iklan πŸ˜€ . Pas nonton episode 3 itu suka soalnya anak-anak di panti asuhannya kompak-kompak. Mau nolongin si eylul menyembunyikan mayat bapak tirinya yang gak sengaja dibunuh sama si eylul. Pas episode 4 lupa kenapa gak nonton sampai habis, kalo gak salah gara-gara si mama bilang udah gak usah ditonton, karena terlalu apa ya, saya juga lupa. Saya sempet mikir ini bapak tirinya kasihan amat tampil di tvnya cuma beberapa episode doang πŸ˜€ . Bagus deh yang penting si eylul bisa lega, gak digangguin lagi sama bapak tirinya. Eh kata si mama yang baca running textnya antv, ternyata bapak tiri si eylul masih hidup, si eylul disekap. Wadoh, kepalanya udah dipukul, udah dihanyutin ke sungai, eh masih belum mati juga.

Saya kalau nonton serial begini tu suka gak tega kalau si pemeran utama dijahatin secara sadis, biasanya kalau gitu saya skip. Ntar kalau permasalahannya sudah selesai, balik nonton lagi. Tapi kalau orang jahatnya yang dapat pelajaran saya suka banget deh πŸ˜€ . Kayak serial mohabbatein, kalo tentang si ishita, raman, dan ruhinya mah lucu banget buat ditonton hahaha. Tapi kalo udah konflik yang kejam betul saya skip aja, gak kuat mental πŸ˜€ . Tapi ya serial turki sama india tu sama aja kayak sinetron indonesia. Banyaaaaaaak banget episodenya. Kayaknya saya kurang cocok deh sama serial yang tak berujung begitu. Mending nonton drama korea. Pendek, cuma 16an episode. Inovatif juga, suka explore berbagai jenis pekerjaan. Jadi kita bisa tahu sedikit-sedikit tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut. Kalo serial turki, india, indonesia, konfliknya muter di situ-situ aja. Apa gak bosen ya. Kayak ayah saya tu, suka banget nonton anak jalanannya rcti. Saya gak ngerti kenapa ayah saya bisa kecantol segitunya. Saya kalau sama sinetron/serial panjang begitu paling cuma kecantol beberapa saat aja. Habis itu sadar sendiri, gak guna nontonin hal yang sama setiap hari

Jadi saya mengukuhkan diri sebagai kdrama lover aja deh. Gak mau pusing nontonin konflik tak berujung dan tak berkesudahan yang dihadirkan serial turki dan india

 


6 Komentar

Baik Menurut Manusia Belum Tentu Baik Menurut Tuhan

Baru beberapa hari yang lalu saya memposting artikel tentang doa yang kalau belum atau tidak dikabulkan oleh Tuhan, mungkin karena Tuhan menganggap yang kita harapkan itu bukanlah yang terbaik untuk kita. Dan itu terjadi pada saya. Ceritanya saya minta petunjuk, apakah sesuatu yang sedang saya jalankan itu baik atau buruk. Menurut saya sih baik. Terlihat baik di luar, di dalam belum tentu. Makanya saya minta petunjuk, tolong dikasih lihat/ dikasih gambaran. Baru beberapa kali berdoa, langsung dijabah, dahsyat luar biasa pokoknya. Cukup satu petunjuk saja yang diberikanNya, langsung saya tahu kalau sesuatu itu ternyata tidak baik untuk saya.

Lega, bersyukur, karena langsung diperingatkan di awal olehNya. Tapi sekaligus saya merasa kecewa juga. Karena saya lumayan berharap dan karena saya berpikir ini baik, tapi ternyata menurutNya tidak begitu. Dalam doa saya mengucapkan terima kasih sekaligus kembali meminta ganti yang lebih baik πŸ˜€

Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang. Semoga kita selalu mendapat limpahan kurnia dan kasih sayangNya


6 Komentar

Kenangan Belajar Bahasa Jerman

Bahasa Jerman adalah bahasa asing lain yang dipelajari di SMA saya selain bahasa Inggris pastinya. Sebetulnya, saya tidak suka belajar bahasa jerman. Tapi mau bagaimana lagi, suka tidak suka, belajar bahasa jerman itu wajib hukumnya di sekolah saya. Tidak tahu kenapa, pokoknya pelajaran bahasa jerman ini susah masuknya ke kepala saya . Kalau bisa dapat nilai 60 saja luar biasa, bersyukur. Pokoknya saya berusaha agar tidak ikut remedial bahasa jerman. Tapi biasanya mayoritas penghuni kelas (kadang-kadang 100%), akan mengikuti remedial bahasa jerman. Sayangnya, saya selalu masuk dalam rombongan tersebut 😦

Guru bahasa Jerman kami perempuan. Semua kelas, dari kelas X sampai kelas XII, apapun jurusannya akan diajar bahasa Jerman oleh satu guru yang sama. Ya, sekolah kami pada waktu itu hanya punya satu orang guru bahasa Jerman. Jadi beliau ini guru paling super di sekolah kami. Soalnya cuma beliau yang punya jatah mengajar di seluruh kelas πŸ˜€ . Beliau tidak mau dipanggil “Buk” , jadi kami harus panggil beliau Frau πŸ˜€ . Nama beliau adalah Nela, jadi kami memanggil beliau dengan sebutan Frau Nela πŸ™‚ . Frau Nela ini mukanya bule sekali, aksen beliau ketika berbicara pun bukan aksen Minang. Karena saya waktu itu belum pernah mendengar langsung bagaimana orang Jerman berbicara. Maka saya pun berpikir aksen Frau Nela adalah aksen orang Jerman πŸ˜€ .Mungkin Frau Nela ada darah eropanya, saya tidak pernah bertanya πŸ˜€ . Saya menceritakan tentang guru bahasa jerman saya pada mama. Mama dulu waktu SMA di Jakarta juga belajar bahasa Jerman di sekolahnya. Guru mama mirip juga dengan guru saya. Muka bule, aksen juga seperti bule. Padahal guru bahasa jerman mama orang Minang juga sama seperti Frau Nela. Kata mama, guru bahasa jermannya pakai bahasa jerman juga dengan suaminya untuk percakapan sehari-sehari di rumah.Β  Frau Nela sampai saat ini masih aktif mengajar, tapi sudah pindah sekolah. Ketika saya lulus SMA di tahun 2007, lulus pulalah Frau Nela mengajar di sekolah kami. Suatu ketika, sewaktu saya beru-baru memakai facebook. Saya melihat list pertemanan teman kuliah saya. Ternyata ada nama guru saya tersebut. Langsung saya add Frau Nela, sampai saat ini masih berteman dengan beliau di facebook. Saat ini beliau mengajar di sebuah sekolah negeri di Padang.

Peraturan yang diberlakukan Frau Nela selama di kelas adalah, kalau mau permisi keluar selama jam pelajaran bahasa Jerman sedang berlangsung, maka harus minta izin menggunakan bahasa Jerman. Kalau tidak pakai bahasa Jerman, Frau Nela tidak akan kasih izin keluar. Jadi pastinya, satu sekolahan punya 1 kalimat yang pasti dihafal yaitu “Entschuldigung Frau Nela, Ich mΓΆchte zur Toilette“. Terjemahan bebasnya ” Maaf Buk Nela, saya mau ke toilet” πŸ˜€ . Kalimat ini masih saya ingat sampai sekarang, walaupun realitanya kalimat ini tidak pernah saya pakai selama jam pelajaran bahasa jerman sedang berlangsung. Terus biasanya tiap hari, sebelum masuk kelas untuk jam pelajaran pertama di hari itu, kita harus baris di depan kelas masing-masing. Sebelum masuk kelas harus salam cium tangan ke guru jam pelajaran pertama. Terus pas jam pelajaran terakhir, juga cium tangan ke guru jam pelajaran terakhir, tapi tidak pakai acara baris-berbaris. Kalau kebetulan pas jam pelajaran pertama bahasa jerman, pas masuk kelas selain cium tangan juga harus bilang Guten Morgen ke Frau Nela. Jadi biasanya kita akan berbicara seperti ini ke Frau Nela “Guten Morgen Frau Nela” atau biasanya hanya “Morgen Frau Nela” . Nanti Frau Nela akan membalas juga, misalnya “Guten Morgen Mayang” πŸ˜€ . Nah kalau pelajaran bahasa jerman, pas jam terakhir kita tinggal bilang Guten Tag sambil cium tangan ke Frau Nela. Kebetulan saat saya kelas X, Frau Nela menjadi wali kelas saya. Etek saya pun waktu SMA juga diajar oleh Frau Nela πŸ™‚ . Suatu ketika, hampir seluruh guru bidang studi ikut penataran sehingga banyak dari guru-guru tersebut yang tidak mengajar. Kami pun berharap Frau Nela tidak masuk kelas dan ikut penataran (Stres belajar bahasa jerman ceritanya πŸ˜€ ). Tapi Frau Nela tidak kunjung absen, selalu hadir mengajar. Akhirnya salah satu dari kami yang penasaran pun bertanya, apakah Frau Nela tidak ikut penataran. Ternyata Frau Nela penataran sekali lima tahun, dan langsung pergi ke jerman untuk penataran. Yah, pupus sudah harapan absen belajar bahasa jerman selama beberapa minggu.

Belajar bahasa Jerman di sekolah saya tidak menggunakan buku paket. Jadi harus fotokopi modul punya Frau Nela. Bahasa Jerman bisa dibilang lebih rumit dari bahasa Inggris. Kata-kata bendanya punya sifat/jenis kelamin(?) . Harus menghafal artikel untuk kata-kata sesuai sifat katanya. Kalau feminin artikelnya die, maskulin artikelnya der, neutral artikelnya das. Belum lagi bentuk kasus seperti Nominativ, Akkusativ, dan Dativ

Untuk kasus dativ ini, Frau Nela mengubah lagu Bruder Jacob. Jadi dinyanyikan seperti lagu bruder jacob, tapi kata-katanya diganti dengan preposisi dalam dativ

Aus, bei, mit, nach
Aus, bei, mit, nach
Zeit, von, zu
Zeit, von, zu
Alle mit dem Dativ
Alle mit dem Dativ
Zeit, von, zu
Zeit, von zu

Masih hafal saya lagunya, tapi terus terang saya tidak mengerti lagi tentang dativ ini πŸ˜€

Sekian dulu sekelumit cerita saya tentang pusingnya belajar bahasa jerman. Ceritanya saya sedang ingin mengenang masa-masa indah sekolah. Bagaimana dengan pembaca, apakah ada yang punya pengalaman pusing belajar bahasa asing juga seperti saya? πŸ™‚


5 Komentar

Berdoa Pada Tuhan

Selama beberapa waktu saya sempat berdoa “ala kadarnya” saja. Ala kadar di sini dalam arti tidak mau meminta macam-macam. Walaupun ingin sekali meminta sesuatu, tapi saya tidak mau mengungkapkannya dalam doa. Saya juga tidak tahu mengapa saya bersikap seperti itu. Mungkin karena segan (minta pada tuhan kok segan). Tapi, beberapa waktu kemudian saya tersadar bahwa memang saya harus meminta pada tuhan. Allah berfirman yang artinya β€œBerdoalah (mintalah) kepadaKu, niscaya Aku kabulkan untukmu” . Tuhan saja menyuruh meminta kepadaNya. Lantas, mengapa saya harus malu?

Saya jadi teringat ceramah Ustadz Wijayanto di salah satu stasiun TV tentang Doa. Kata beliau kalau berdoa harus spesifik tapi jangan sampai keterlaluan. Misalnya berdoa agar bisa punya mobil. Contoh kita berdoa seperti ini “Ya Tuhan, pengen punya mobil, pengen yang merek ini, pengen yang tipe ini, pengen yang warna ini, pengen yang ada ininya, pengen yang ada itunya, dll” . Bisa punya mobil saja harusnya sudah bersyukur, tidak perlu minta sampai segitunya kan. Begitu juga doa tidak boleh cuma bilang seperti ini pada tuhan “Tuhan, Kau tahu yang kumau”. Saya pernah berdoa seperti ini πŸ˜€ . Maksud saya kan Tuhan sudah tahu isi hati saya, jadi saya tidak perlu bilang lagi kan?. Ternyata kalau kata Ustadz Wijayanto tidak boleh berdoa seperti ini. Sebutlah apa-apa yang menjadi keinginan kita, dengan sungguh-sungguh, tapi jangan kelewat spesifik seperti contoh di atas πŸ™‚

Doa Tidak Dikabulkan Tuhan

Mungkin lebih tepatnya Belum Terkabul. Atau bisa jadi yang kita minta itu menurut Tuhan bukan yang terbaik untuk kita. Bisa jadi amalan-amalan kita yang kurang. Kita meminta pada Tuhan, tapi perintahNya tidak dilaksanakan dan laranganNya tidak kita tinggalkan. Bisa jadi juga, ini penyebab belum terkabulnya doa kita padaNya. Selain itu memperbanyak amalan juga dapat mempecepat terkabulnya doa. Jangan lupa berusaha juga. Cuma berdoa “Tuhan saya ingin pintar” saja tapi tidak belajar. Otomatis tidak akan bisa pintar ya, kalau kitanya sendiri tidak mau berusaha